Skip to main content

Feminisme: Definisi dan Tipe

Hai! Kali ini aku ingin membahas sesuatu yang agak berat. Hmm tentang sebuah paham yang akhir-akhir ini sedang ramai diperbincangkan dan yang katanya isinya perempuan semua (masa sih?). Apa hayoo? Yup! Jawabannya adalah feminisme. Mungkin kalian pernah mendengar tentang paham ini atau mungkin kalian sama sekali gak tahu dan bertanya-tanya apa sih feminisme itu. Oke, dengan pengetahuan yang aku dapatkan dari berbagai referensi buku, video, orang, dll, mari kita bahas apa itu feminisme.

Menurut June Hannam di dalam buku Feminism, kata feminisme bisa diartikan sebagai:
1. A recognition of an imbalance of power between the sexes, with woman in a subordinate role to men.
2. A belief that woman condition is  social constructed and therefore can be changed.
3. An emphasis on female autonomy.

Singkatnya, feminisme adalah sebuah paham yang muncul ketika perempuan menuntut untuk mendapatkan kesetaraan hak (sosial, politik, dan ekonomi) yang sama dengan laki-laki. Selanjutnya, dalam feminisme itu sendiri, ada berbagai macam aliran yang muncul dan berkembang. Apa saja itu?

Gelombang Pertama
1. Feminisme Liberal
Dasar pemikiran feminisme liberal adalah manusia adalah otonom yang dipimpin oleh akal (respon). Dengan akal, manusia mampu memahami prinsip-prinsip moralitas, kebebasan individu. Prinsip-prinsip ini juga menjamin hak-hak individu. Kaum feminis liberal berpendapat bahwa perempuan memiliki sifat manusia rasional yang sama dengan laki-laki. Oleh karena itu, perempuan harus diberikan kesempatan pendidikan dan hak-hak sipil yang sama seperti laki-laki. Masalah utama dalam feminisme liberal adalah kecenderungan untuk menerima nilai-nilai laki-laki sebagai nilai universal. Semua perempuan ingin menjadi seperti laki-laki untuk mencita-citakan nilai-nilai maskulin. Tujuan pembebasan perempuan adalah membebaskan perempuan dari peran gender yang menindas: kesetaraan seksual dan gender.

2. Feminisme Radikal
Dasar pemikiran feminisme radikal adalah sistem seks/gender merupakan inti dari penindasan terhadap perempuan - perempuan ditindas karena mereka adalah perempuan. Feminisme radikal berfokus pada subordinasi perempuan sebagai perhatian utamanya mengungkapkan bagaimana kekuasaan laki-laki dilaksanakan dan diperkuat melalui praktik-praktik seperti pelecehan seksual, pemerkosaan, pornografi, prostitusi serta melahirkan anak, pekerjaan rumah tangga, cinta dan pernikahan. Para feminis radikal membuat langkah dalam pertempuran melawan kekerasan terhadap perempuan.

3. Feminisme Marxis
Dasar pemikiran feminisme Marxis, yaitu Materialisme Historis Marx yang mengatakan bahwa modus produksi kehidupan material mengondisikan proses umum kehidupan sosial, politik, dan intelektual. Bukan kesadaran yang menentukan eksistensi seseorang, tetapi eksistensi sosial mereka yang menentukan kesadaran mereka. Penindasan perempuan berasal dari pengenalan kepemilikan pribadi dan kapitalisme adalah penyebab terjadinya penindasan terhadap perempuan. Kapitalisme melanggengkan subordinasi perempuan dengan menegakkan ketergantungan ekonomi mereka pada laki-laki. Dengan penekanan pada faktor ekonomi, feminis Marxis melihat perempuan sebagai kelas ekonomi yang berbeda, bukan sebagai individu.

4. Feminisme Sosialis
Dasar pemikiran feminisme sosialis adalah persatuan dan integrasi sistem kapitalis dan patriarki. Penindasan terhadap perempuan sangat ditentukan oleh berbagai kekuatan, termasuk, ekonomi, sosial, dan psikologis. Feminisme sosialis berusaha untuk mensistesis wawasan terbaik dari feminisme Marxis dan feminisme radikal. Kapitalisme, dominasi laki-laki, rasisme, imperialisme saling terkait dan tidak dapat dipisahkan.

Gelombang Kedua
1. Feminisme Psikoanalisa
Dasar pemikiran feminisme psikoanalisa, yaitu penjelasan mendasar penindasan perempuan terletak pada psyche perempuan, cara perempuan berpikir.

2. Feminisme Eksistensialis
Dasar pemikiran feminis eksistensialis, yaitu konsep ada dari Jean Paul Satre: Etre-en soi, Etre-pour-soi, Etre-Pour-les-autres. Perempuan ditindas karena kebajikan, objek yang maknanya ditentukan untuknya. Para feminis eksistensialis berpendapat bahwa perempuan harus menjadi diri sendiri, subjek yang melampaui definisi, label, dan esensi. Perempuan harus membuat dirinya sendiri apapun yang ia inginkan.

Gelombang ketiga
1. Feminisme Postmodern
Dasar pemikiran feminisme postmodern, yaitu seperti aliran postmodernisme menolak pemikiran phalogosentris (ide-ise yang dikuasai oleh logos absolut yakni "laki-laki" bereferensi pada phalus). Perempuan dipandang sebagai perbedaan. Kaum feminis postmodern menolak dogma patriarkal.

2. Feminisme Multikultural
Dasar pemikiran feminisme multikultural, yaitu sejalan dengan filsafat postmodern tetapi lebih menekankan kultural. Feminisme multikultural meneliti bagaimana kelas, ras, gender, dan seksualitas beroperasi sebagai sistem subordinasi yang berinteraksi. Ini adalah sistem terjalin, transformatif - bukan hanya aditif. Elemen pelosok dari pembebasan ras, pembebasan kelas, dan pembebasan perempuan.

Nah, sekarang kalian paham kan arti dari feminisme dan juga macam-macam alirannya. Sebenarnya, aku masih ingin membahas tentang hal ini lebih banyak. Tapi, kalo kebanyakan nanti kalian capek bacanya, dan kalo langsung semua aku bahas di sini nanti kalian pusing lagi. Orang satu aja susah di mengerti apalagi lebih. Hehehe. Ya sudah, lain waktu aku akan membahas lagi tentang feminisme. See ya!

Semoga tulisan ini bisa membantu kalian :)

Comments

  1. Permasalahannya skg Mbak. Banyak bgt yg mensalah artikan "kesetaraan" yg diinginkan pejuang feminis dahulu. Yg pada intinya sbnrnya perjuangan feminis ini adalah keinginan mendapatkan hak sosial yg sama di publik. Sedangkan yg kebanyakan beredar secara ukm menganggap feminis = feminazi. Yg mana feminazi sendiri melenceng jauh dari tujuan utama feminisme sendiri. Dibandingkan feminisme yg menginginkan kesetaraan hak sosial ,feminazi lebih ke keinginan untuk menjadikan kedudukan perempuan lebih tinggi, dan terkadang menghapuskan kehadiran laki2.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

2016

Kau mendapat surat dari seorang perempuan yang hatinya sudah hancur berkali-kali. Entah apa yang para lelaki sebelumnya perbuat hingga hatinya hancur berkeping-keping. Tapi, kau tak perlu tahu siapa saja mereka. Sudah lewat masanya, tak perlu diingat. Perempuan ini mudah jatuh cinta. Namun, entah apa yang terjadi, suatu hari ia bersumpah untuk berhenti sejenak mencintai laki-laki. Katanya, "Sudah cukup. Aku sudah muak!". Ia sibuk memperbaiki hatinya yang sudah hancur menjadi potongan-potongan kecil. Satu  demi satu ia rangkai potongan itu. Lalu, ia menempelkannya dengan lem yang kuat agar tak ada yang terpisah lagi. Kini hatinya tertutup rapat Tak ada satupun celah yang ia sisakan Tak ada yang bisa masuk Aku kira sumpahnya itu hanya main-main saja. Tapi ternyata, ia bersungguh-sungguh. Setiap kali ada laki-laki yang ingin mendekat dan tanpa pikir panjang, ia langsung menjauh seperti ujung utara dan selatan magnet. Jangan tanya rupa perempuan itu...

Lihatlah Sebentar

bolehkan aku bercerita sebentar tentang malam yang pekat tentang hujan yang lebat tentang hati yang tersekat ah, tapi mulutku tak berbakat di pojok ruangan kamu dilihat oleh seorang gadis perangkai ayat ia selalu melihat dengan matanya yang bulat namun kau enggan melihat maaf, dia memang tak kasat atau kau saja yang berhemat? saat ini pukul 12 lebih 8 menit pikirannya masih berkutat apakah kau tak ingin mengucapkan selamat? wajahnya sudah pucat kertas-kertas berselirat tulisan-tulisan telah tersemat ia merasa tenat Written on Tuesday, March 27th 2018