Skip to main content

2016


Kau mendapat surat dari seorang perempuan yang hatinya sudah hancur berkali-kali. Entah apa yang para lelaki sebelumnya perbuat hingga hatinya hancur berkeping-keping. Tapi, kau tak perlu tahu siapa saja mereka. Sudah lewat masanya, tak perlu diingat.

Perempuan ini mudah jatuh cinta. Namun, entah apa yang terjadi, suatu hari ia bersumpah untuk berhenti sejenak mencintai laki-laki.

Katanya, "Sudah cukup. Aku sudah muak!".

Ia sibuk memperbaiki hatinya yang sudah hancur menjadi potongan-potongan kecil. Satu  demi satu ia rangkai potongan itu. Lalu, ia menempelkannya dengan lem yang kuat agar tak ada yang terpisah lagi.

Kini hatinya tertutup rapat
Tak ada satupun celah yang ia sisakan
Tak ada yang bisa masuk

Aku kira sumpahnya itu hanya main-main saja. Tapi ternyata, ia bersungguh-sungguh. Setiap kali ada laki-laki yang ingin mendekat dan tanpa pikir panjang, ia langsung menjauh seperti ujung utara dan selatan magnet.

Jangan tanya rupa perempuan itu. Ia tak sememesona idolamu sekarang. Namun, siapapun dirimu di masa depan yang berhasil memilikinya, aku katakan kau beruntung. Kau sangat beruntung memilikinya.

Akan aku bocorkan sesuatu

Dia ini perempuan yang berbeda


Untuk laki-laki yang tak pernah ia sebutkan namanya dalam doa, tapi selalu ia doakan sosoknya setiap malam.

Written in 2017

Comments

Popular posts from this blog

Spirit

Blessed are you who already through the critical times in your life because you are the one who has felt how difficult to struggle Blessed are you who have felt the extremely heartbroken because with that, you can be strong and be careful with something uncertain Blessed are you who have pull out a lot of tears because one day, your tears would become a symbol of true happiness Blessed are you who have risen from adversity because after sunset, the sun will be rise again Written on Friday, January 6th 2017

Lihatlah Sebentar

bolehkan aku bercerita sebentar tentang malam yang pekat tentang hujan yang lebat tentang hati yang tersekat ah, tapi mulutku tak berbakat di pojok ruangan kamu dilihat oleh seorang gadis perangkai ayat ia selalu melihat dengan matanya yang bulat namun kau enggan melihat maaf, dia memang tak kasat atau kau saja yang berhemat? saat ini pukul 12 lebih 8 menit pikirannya masih berkutat apakah kau tak ingin mengucapkan selamat? wajahnya sudah pucat kertas-kertas berselirat tulisan-tulisan telah tersemat ia merasa tenat Written on Tuesday, March 27th 2018